Rabu, 12 November 2008

Pertemuan ke-10 Gerakan Buruh

Diskusi tentang buruh dan gerakannya merupakan awal dari kajian teori gerakan sosial. Bila pemikir struktural fungsional, seperti Emile Durkheim, melihat kemiskinan, kehancuran keluarga, dan merembet pada kriminalitas merupakan produk dari perubahan struktur ekonomi masyarakat, dari agraris ke industri, maka Karl Marx dan Engels berikut pengikutnya mencermati hal-hal tersebut sebagai produk dari ketimpangan dan ketidakadilan dalam sistem produksi pada masyarakat. Pertama, masyarakat tidak dipandang sebagai satu bagian yang utuh, tetapi terpilahkan berdasarkan pemilikan modal dalam sistem produksi. Ada kelompok kecil yang memiliki modal, sementara itu kelompok lain tidak memiliki modal, kecuali dirinya dan enersi yang dihasilkan oleh tubuhnya. Kedua, relasi produksi itu tidak bersifat equal, tetapi cenderung eksploitatif. Dalam sejumlah tulisan, termasuk Das Capital, Karl Marx dan Engels mencermati bahwa ada surplus nilai yang berlipat-lipat didapat oleh pemilik modal dari hubungan produksi yang tidak seimbang. Surplus dimulai dari pembayaran upah yang tidak sesuai dengan enersi yang dikeluarkan oleh buruh. Surplus ini bertambah tatkala produk yang dihasilkan itu mengalami proses komoditifikasi. Produk yang menjadi komoditi dinilai lebih oleh konsumen, pemilik modal dan pedagang mengikuti hukum ekonomi klasik penawaran dan permintaan. Semakin tinggi permintaan, maka semakin tinggi pula penawaran. Keuntungan tidak kembali ke buruh yang mengerjakan produk, tetapi ke pemilik modal dan pedagang. Oleh karena itu, mengikuti pemikiran Hegel tentang Dialektika, bangunan produksi harus berubah, memberi penghargaan sesuai dengan enersi yang dikeluarkan oleh masing-masing elemen dalam sistem produksi tersebut. Tuntutannya sebenarnya sederhana sekali, yaitu keadilan, sebagaimana yang terekam dalam lagu Internasionale (lagu untuk Gerakan Buruh).

I N T E R N A S I O N A L E

Bangunlah para tawanan dari kelaparan,

Bangunlah kaum yang sengsara dibumi.

Sebab keadilan menggunturkan hukumannya

Dunia yang lebih baik sedang lahir.

Tiada lagi rantai tradisi yang akan mengikat kita.

Bangunlah kaum budak, jangan mau lagi dalam perbudakan.

Bumi akan tegak diatas dasar-dasar baru,

hingga kini kita bukan apa-apa, kita akan menjadi segala.

Ini adalah perjuangan yang penghabisan,

Marilah berdiri ditempat masing-masing.

Internasionale akan menjadi umat-manusia.

Kita tidak menghendaki juruselamat yang berlagak ramah

memerintah kita dari balai pengadilan mereka.

Kita kaum buruh tidak meminta anugerah mereka,

Mari kita bermusyawarah untuk semua.

Untuk memaksa si pencuri mengembalikan barang curiannya,

Untuk membebaskan jiwa dari penjaranya.

Kita sendirilah yang harus menetapkan kewajiban kita,

kita harus menetapkan dan melakukannya dengan baik.

Ini adalah perjuangan .....

Kaum pekerja dari bengkel dan ladang bersatu,

persatuan dari kita semua yang bekerja.

Bumi adalah milik kita kaum buruh,

tak ada tempat disini bagi mereka yang menghindari kerja.

Betapa banyak yang telah menjadi gemuk karena daging tubuh kita,

Tetapi burung-burung buas keparat

akan lenyap dari langit pada suatu pagi,

sedangkan cahaya emas matahari akan tetap ada.

Ini adalah perjuangan .....


Karl Marx dan Frederick Engels (1848) menyampaikan surat edaran Manifesto Komunis kepada kaum buruh, khususnya yang tergabung di Liga Buruh waktu itu.

Tuntutan tentang keadilan dari kaum buruh sebenarnya telah berlangsung lama. Tanggal 1 Mei 1886 yang menjadi peringatan Mayday (Hari Buruh Internasional), merupakan peristiwa tragis yang dialami buruh di Amerika Serikat, khususnya di Chicago yang hanya meminta pengurangan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari. Demonstrasi ini dilawan dengan pembubaran oleh polisi. Akibatnya, delapan orang buruh terbunuh, sisa terluka dan pemimpinnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati (lihat juga tulisan Pontoh, 2008, Dede Oetomo, 2000).

Berbagai tulisan dan perjuangan gerakan buruh bisa anda baca untuk Indonesia di http://rumahkiri.net, dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) (http://www.ilo.org). Untuk menambah pengetahuan tentang berbagai gerakan, mahasiswa dapat menggali informasi di Virtual Library Labour History di http://www.iisg.nl/~w3vl/

43 komentar:

youth06_movement.blogspot.com mengatakan...

VIAN SATYAGRAHANI / 064564012

saya setuju dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh buruh di Indonesia. kesejahteraan dan kedilan buruh di Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan titik pencerahan. tidak salah jika mereka berdemo karena ketidakadilan tidak mereka rasakan. contohnya saja upah, mereka tidak menerima upah yang setimpal dengan apa yang mereka kerjakan.

youth06_movement.blogspot.com mengatakan...

AYU SARH YUDITA / 064564005
sarahyudita@rocketmail.com


Apakah gerakan buruh saat ini sudah efektif dalam upaya mncapai kesejahteraanny?? bagaimana dengan kasus Marsinah yang demi membela kaumn buruh ia kemudian kehilangan nyawanya??hal ini menunjukkan gerakan buruh belum dpt dikatakan efektif dalam upaya memenuhi tuntutan-untutan para buruh

peace movement mengatakan...

grace/064564025

struktural fungsional, yang bertokohkan Emile Durkheim, melihat kemiskinan, kehancuran keluarga, dan merembet pada kriminalitas yang merupakan produk dari perubahan struktur ekonomi masyarakat, dari agraris ke industri.

dalam teori Emile Durkheim tentang teori bunuh diri (Suicide) juga termasuk pada kondisi anomie yang mengakibatkan orang-orang melakukan aksi-aksi buruh. terlihat pada Emile Durkheim melihat tentang kemiskinan, kehancuran keluarga, dll yang mengakibatkan orang untuk berpikiran kacau.
thanks.
lebay......

HAM_movement06 mengatakan...

aaaaaaaaaan/064564021

mengapa kita mesti memperingati hari buruh itu pada hari dimana para biruh luar negeri yang dirugikan?? padahal di indonesia sendiri masih banyak buruh yang berusaha memperjuangkan hak-haknya dan mereka mendapatkan perlakuan yang kejam bahkan sampai terjadi pembunuhan yang di alami oleh marsinah misalnya,,
terlebih lagi di negara kita marak terjadi nepotisme yang itu akan memperparah kondisi buruh yang sama saja buruh tidak diberi kesempatan untuk berkembang dan berusaha memperbaiki kondisi ekonominya.

HAM_movement06 mengatakan...

Paulus W.A. / 064564027

permasalahan pada buruh indonesia yang cukup besar adalah kurangnya kesatuan dan konsolidasi para buruh untuk menuntut hak-hak mereka, memang ada serikat buruh di indonesia, namun apa yang mereka sampaikan hanya mewakili sebagian dari buruh itu saja. masih banyak buruh di indonesia yang belum sadar apa yang sebenrnya menjadi hak-hak mereka. untuk menyatukan buruh di Indonesia yang perlu dilakukan pertama kali adalah menyadarkan mereka telebih dahulu mengenai hak mereka.

HAM_movement06 mengatakan...

Dedy Bramantyo/064564031
sandalku_sandalmu@yahoo.com

Buruh di Indonesia, selama ini kurang menyadari bahwa dirinya adalah seorang buruh. Mereka tetap bergaya hidup hedonis. Meskipun banyak partai, lembaga-lembaga maupun LSM buruh tetap saja tidak akan berfungsi secara maksimal, karena buruh sendiri kurang menyadari bahwa dirinya adalah seorang buruh.

Trs yg saya mau tanyakan, apakah hal-hal semcam inilah yang sangat diharapkan oleh kaum borjuis???

UniFakta mengatakan...

HANDY SETYO/ 064564216
yogandos99@rasta.vara


Buruh adalah semua orang yang bekerja dan mendapat upah.
Saat ini sebuah Organisasi Buruh ketika merencanakan sebuah demonstrasi saja anggota mereka sudah “terpecah”. Tetapi saya Melihat yakin jika Organisasi-organisasi buruh ini dapat bersatu dalam satu kata “LAWAN" Untuk penindasan buruh”, lalu merumuskan secara tepat dan terarah, maka target mereka untuk pencapaian kesejahteraan yang dimaksud akan lebih mudah terwujud.
Artinya saya sangat setuju dalam terbentuknya gerakan-gerakan buruh yang ada di indonesia,,sampai saat ini mereka berjuang untuk memperjuangkan kehidupannya demi pekerjaannya,,....!!!!!

setiap tanggal 1 Mei saatnya buruh Indonesia memperingati harinya, saat nya kaum buruh meminta dengan damai kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan kaum buruh...!!!!

matur nuhun....
salam gerakan

ekologi_blogspot mengatakan...

KATON GALIH SETYAWAN / 064564032
bung_katon@yahoo.co.id

perlawanan kaum buruh di indonesia memang bukan perlawanan yang sepele. perlawanan itu dapat kita buktikan dengan kegigihan marsinah untuk memperjuangkan perbaikan nasib buruh di indonesia pada medio 1990-an. marsinah sebagai simbol perlawanan kaum buruh mampu untuk menginspirasi kaum buruh lainnya untuk melawan.

ketidak adilan yang dialami kaum buruh terkadang tidak dimengerti oleh buruh itu sendiri. terbukti dengan sedikitnya kaum buruh yang mau memperjuangkan nasibnya sendiri sehingga mereka hidup dengan penghasilan yang statis.

kehidupan mereka selalu dibawah hegemoni para pengusaha yang selalu menggunakan akses (tenaga) mereka untuk meraup keuntungan yang lebih. kaum buruh jarang sekali untuk memikirkan hasil mereka pada waktu bekerja, sehingga nilai lebih dari mereka selalu terlupakan.

bangkitlah kaum buruh!!!!!!!
LAWAN.....!!!!!!

ekologi_blogspot mengatakan...

DEWI ZUHROYDA/064564002
wiez_imoeth@yahoo.co.id

Dinamika gerakan buruh kembali menggeliat pascaruntuhnya Orde Baru pada 1988. Puluhan organisasi buruh dan serikat pekerja lahir dan eksis sebagai elemen non-negara yang relatif independen. Namun, gerakan buruh di era reformasi secara faktual menghadapi tiga kekuatan besar sekaligus, yaitu negara, pengusaha, dan modal global.
Dalam konteks negara, gerakan buruh masih berhadapan dengan berbagai kebijakan negara, terutama di bidang ketenagakerjaan, ekonomi, dan investasi. Semua itu tidak hanya inkonsisten dan berwatak “anti-buruh”, akan tetapi juga memandang buruh sebagai non-faktor dalam desain besar kebijakan ekonomi, industri, dan proses produksi.
Dalam konteks pengusaha, gerakan buruh harus menghadapi sikap konservatif para pelaku bisnis lokal. Mereka berpandangan bahwa fenomena labour surplus, “upah murah”, dan jaminan sosial yang rendah adalah bentuk “keunggulan komparatif” yang wajib dipertahankan. Apalagi dalam situasi ekonomi serba sulit saat ini.
Dalam konteks modal global, gerakan buruh juga harus menghadapi tuntutan liberalisasi sektor ketenagakerjaan (labor market flexibility) yang didengungkan secara keras oleh para investor global. Korporasi global, dengan sistem pasar bebasnya, hanya tertarik berinvestasi di negara yang kebijakan perburuhannya relatif market friendly dan para elitenya bersikap promodal dan anti-serikat buruh.
Di era globalisasi-neoliberal saat ini gerakan buruh negeri ini tak punya banyak pilihan. Perjuangan buruh ke depan harus diarahkan pada tiga strategi. Pertama, reaktualisasi ideologi gerakan. Kedua, orientasi perjuangan politik dan ekonomi yang bersifat global dan lintas sektoral. Ketiga, melakukan radikalisasi gerakan dan membangun sinergi efektif dengan kekuatan properubahan lainnya.
Tanpa opsi strategis itu, sulit rasanya mengubah watak dasar negara yang anti-buruh ke orientasi pro-buruh.

Thank You...

gersos mengatakan...

NANCY ERYASTUTI/064564214

Setiap perlawanan kaum buruh dan rakyat Indonesia, selalu di hadapi dengan perangkat hukum yang mengekang, dijadikan sebagai penjahat/criminal. Bahkan sangat sering dengan cara-cara yang tidak beradab. Diancam,dipukul, ditangkap bukan saja oleh aparat namun juga menggunakan preman yang dibeking oleh aparat dan pengusaha. Pemerintah, DPR dan Partai-Partai Politik Borjuis, juga membiarkan para pemodal yang menghambat kaum buruh Indonesia membangun organisasinya,membangun serikatnya. Sudah banyak kasus-kasus penghancuran serikat buruh oleh pengusaha yang di dukung negara. Sudah banyak aktifis-aktifis buruh yang di PHK bahkan di kriminalkan karena membangun serikat buruh.

AYO,,,PERJUANGKAN KAUM BURUH!!!!!

T_I_A_S mengatakan...

tutut/064564001

Siang pak,,,,,,,,????
Saya setuju dengan adanya gerakan yang dilakukan oleh para buruh, karena gerakan itu merupakan suatu bentuk perlawanan dari para buruh yang selama ini mereka merasa kurang mendapat kesejahteraan dan keadilan yang mereka dambakan.Hal itu juga kurang mendapat perhatian dari pemerintah sehungga sampai saat ini mereka masih terabaikan.

T_I_A_S mengatakan...

Icha/064564015

Siang pak!!!!!
Saya juga setuju dengan gerakan yang dilakukan oleh buruh. mereka melakukan gerakan itu untuk memperjuangkan kehidupannya agar menjadi lebih baik...Selama ini mereka merasa tertindas dan tidak merasa hidup layak dari upah yang diperoleh sehingga mereka berusaha untuk bangkit memperjuangkan hak-hak mereka.

T_I_A_S mengatakan...

April/064564026

Siang paaaaakkkk???!!!!

Pak,, saya juga setuju lho,,,banget malah,,
mereka memang harus melakukan gerakan itu untuk bisa bertahan hidup dengan memperjuangkan kesejahteraannya. karena hanya mereka sendiri yang bisa memperjuangkan kesejahteraan mereka ituuuuuuu,,,,,???!!!!




seeeeeeemaaaaangattttt untuk BUUURUUUUUHHHHH..,,

TaMiYa06 mengatakan...

Yunita/064564213

Siangggggg????!!!!

Saya sangat setuju pak,,,temenaaannn dech,,??!!

Begini pak,,menerut saya kaum buruh itu harus dibela soalnya mereka memang layak untuk diperjuangkan, itupun sudah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan selama ini. Tapi pada kenyataannya mereka masih belum mendapatkan kesejahteraan yang pantas dan sesuai seperti apa yang mereka inginkan saat ini. Dengan adanya hal ini seharusnya pemerintah lebih memperhatikan mereka baik dari tingkat upah maupun kesejahteran hidupnya.


Cccaaaaayyyyooooo
Ayoooo buruh berjuanggggg?!.............

GeRaS_06 mengatakan...

Riza Anugrah S

Rizaas_064564006@yahoo.co.id

Komen saya,

Kebangkitan gerakan buruh yang makin meluas di berbagai daerah dewasa ini adalah perkembangan yang penting sekali dalam usaha bangsa kita untuk membela kepentingan rakyat dalam perjuangan bersama meraih perbaikan hidup melalui penyelenggaraan negara yang lebih baik. Berkembangnya gerakan buruh di Indonesia merupakan kebutuhan yang mutlak ketika rakyat sedang mengalami berbagai penderitaan yang disebabkan oleh banyaknya korupsi, dan juga oleh jeleknya berbagai politik pemerintah yang tidak mementingkan kepentingan rakyat.

Dalam situasi politik, ekonomi dan sosial seperti yang sedang kita alami dewasa ini, maka peran gerakan buruh serta berbagai ragam aksi-aksi extra-parlementer lainnya adalah senjata utama rakyat untuk melawan segala politik pemerintah (dan berbagai golongan lainnya) yang anti-rakyat dan berkabolarasi dengan kekuatan ekonomi asing di Indonesia. Karenanya,berkembangnya gerakan buruh yang kuat di Indonesia merupakan hal yang hanyalah menguntungkan seluruh bangsa, dan tidak merugikan siapa-siapa, kecuali kaum penghisap keringat rakyat.

Matur suwun Pak De...

Geramfile mengatakan...

sobirin
064564023


...Pak Dewo, yang mau saya tanyakan singkat saja Udah gak lama lagi ya kan Pak.Tapi apa yang menyebabkan perjuangan dan apa yang di[erjuangkan oleh kaum buruh sampe' sampe' saat ini masih belom tercapai???? Padahal organisasi buruh juga sudah banyak yanng terbentuk.

Geramfile mengatakan...

veni anggraini
064564204

saya mau tanya Pak,,pada realitas di Indonesia masih banyak kaum buruh yang belum memperjuangkan hal-hal yang selama ini di tuntut kaum buruh atas eksploitasi tenaga mereka, atau bahkan tidak menyadari posisinya bahwa dia adalah seorang buruh. apa yanng menyebabkan halini terjadi Pak???

GeRaS_06 mengatakan...

solichah/064564013
so_lily_13@yahoo.co.id

lewat ya...
Banyak dari masyarakat ini sebetulnya telah mapan hidup di wilayah pertanian yang berkesinambungan, tetapi terdorong menuju realitas hidup yang suram dan rutin di pabrik-pabrik, kawasan berikat (zona khusus perdagangan bebas/kawasan khusus pemrosesan barang-barang ekspor—penerjemah), dan kawasan-kawasan kumuh kota yang amat luas terhampar di Asia Tenggara. Transformasi demikian dalam basis material dan kultural masyarakat barangkali diharapkan memicu perkembangan gerakan buruh yang lebih efektif, sebagaimana pengalaman sejarah di Eropa dan di wilayah lainnya.
Tetapi secara historis ketiadaan rezim yang secara tegas lebih pro-buruh di Asia Tenggara yang tengah mengalami industrialisasi ini hingga pada saat dan setelah krisis ekonomi 1997/98, merupakan cerminan dari ketidakmampuan buruh mempertarungkan kekuatan secara efektif. Pada saat yang sama hal ini juga menunjukkan dominasi koalisi kekuatan dan kepentingan sosial di Asia Tenggara yang anti-buruh.
kira-kira begitulah.....

peace movement mengatakan...

mala/064564212

saya sependapat dengan apa yang dikatakan Marx dan Engels berikut pengikutnya yang mencermati gerakan yang dilakukan buruh sebagai produk dari ketimpangan dan ketidakadilan dalam sistem produksi pada masyarakat. mencermati bahwa ada surplus nilai yang berlipat-lipat didapat oleh pemilik modal dari hubungan produksi yang tidak seimbang. Surplus dimulai dari pembayaran upah yang tidak sesuai dengan enersi yang dikeluarkan oleh buruh. Keuntungan tidak kembali ke buruh yang mengerjakan produk, tetapi ke pemilik modal dan pedagang. hal ini dapat dilihat pada pekerja saat ini yang dihadapkan pada persoalan PHK atau diupah murah.hal ini membuat buruh melakukan berbagai tuntutan mulai dari masalah upah, uang makan, transpor, uang tunjangan kesehatan dll, dan tututan ini hanya dipenuhi oleh perusahaan setelah meledaknya aksi mogok atau demontrasi. tapi jika tidak ada perlawanan dari buruh seperti aksi demo maka tuntutan itu akan diabaikan lagi oleh pemilik modal.Akibat buruh saat ini tidak memiliki pilihan lain selain melakukan mogok atau demontrasi bagi perbaikan kondisi sosial-ekonominya.

peace movement mengatakan...

kojik/064564019

menurut pendapat saya pak,,,bahwa gerakan buruh terjadi karena mereka merasa dirugikan dengan siatem yang diberlakukan pada pabrik atau perusahaan yang mereka tempati. misalnya saja gerakan yang dilakukan oleh para buruh Biscuit PT Regal Marie, dimana mereka kebanyakan dari kaum wanita yang sudah bekerja selama 20 tahun. dan hak-hak mereka di batasi, Upah mereka sangat minim dan tidak boleh berserikat. di tambah lagi kasus PHK yang di lakukan sepihak oleh perusahaan. kondisi ini membuat mereka geram sehingga nereka melakukan demo.

feminisme mengatakan...

wurtiningsih/ 064564007

saya lebih sependapat dengan pemikir struktural fungsional, seperti Emile Durkheim, yang melihat adanya gerakan-gerakan buruh sebagai produk dari perubahan struktur ekonomi masyarakat, dari agraris ke industri.
indonesia sejak dulu merupakan negara yang dikenal sebagai agraris, dengan adanya hasil dan wilayah pertanian yang melimpah ruah.
saat ini indonesia yang masih merupakan negara berkembang sedang mengembangkan sayapnya untuk menjadi suatu negara industri, hal ini tampak dengan banyaknya pabrik-pabrik yang dibangun di daerah pertanian di pedesaan.banyak pula masyarakat petani yang berpindah mata pencaharian menjadi buruh.
menurut saya hal ini merupakan perubahan struktur ekonomi masyarakat.
adanya gerakan-gerakan buruh yang ada di indonesia merupakan suatu ketimpangan sosial yang terjadi antara masyarakat dengan kebijakan pemerintah. selama perekonomian indonesia masih mengalami ketidak pastian atau anomi maka gerakan-gerakan buruh itu akan selalu ada sampai kapan pun.

thakns...

feminisme mengatakan...

bulan lintang/ 064564211

"pemikir struktural fungsional, seperti Emile Durkheim, melihat kemiskinan, kehancuran keluarga, dan merembet pada kriminalitas merupakan produk dari perubahan struktur ekonomi masyarakat, dari agraris ke industri"
menurut saya,indonesia sangat sesuai dengan dasar pemikiran diatas karena indonesia yang dulunya menarik perhatian untuk dijajah karena hasil buminya kini sedang "berganti wujud" menjadi negara industri(meski masih dijajah juga oleh pemikiran2 asing,..).
pribumi lebih banyak menjadi buruh dalam perindustrian indonesa..hal ini disebabkan salah satunya oleh rendahnya SDM yang ada di indonesia, gerakan-gerakan buruh harusnya menjadi salah satu wadah sebagai peningkatan mutu SDM, di indonesia bahkan telah terbentuk partai buruh,..namun selama ini yang nampak hanya "judul"nya saja,tak nampak kemajuan untuk para kaum buruh...salah siapa??,para buruh tak sadar statusnya,para pemimpin yang membesarkan perutnya sendiri,mereka yang mencari "wajah" atas nama buruh????

GeRaS_06 mengatakan...

nama : Heri Saputro / 064564024
Herisos_024@yahoo.co.uk

dalam konsepnya karl Marx buruh mengalami alienasi diri dari pekerjaan. sehingga saya ingin bertanya pada pak Dewo. pertama, apakah mungkin seorang buruh tidak pernah mengalami alienasi diri terhadap pekerjaannya. kedua, apakah perlawanan kaum buruh itu juga dipengaruhi oleh cita-cita buruh yang ingin mencapai tujuan kultural. ketiga, seorang buruh mengalami kondisi anomie itu dipengaruhi faktor eksternal seperti apa?

GeRaS_06 mengatakan...

septian Asigit/064564020
septian_asigit@yahoo.co.id

Sore Pak De, saya mau sedikit menanggapi ni tentang gerkan buruh. memang kasus gerakan buruh ini kasus yang global, tapi disini saya mencermati penyebab gerakan buruh di Indonesia ini ada hubungannya dengan sistem LMF.
Di lapangan industri, neoliberalisme dijalankan melalui skema hubungan industri yang disebut sistem Labour Market Flexibility (LMF) atau sistem pasar tenaga kerja yang fleksibel. Sistem LMF ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memberikan keleluasaan kepada para pengusaha untuk mengakumulasi keuntungan setinggi-tingginya. Dengan sistem ini, pengusaha bebas mengembangkan modalnya tanpa harus dibebani dengan biaya produksi yang tinggi dan tanggungjawab sosial terhadap tenaga kerja (buruh).
Kaum buruh di Indonesia akhir-akhir ini, adalah kelas pekerja yang terdidik kesadarannya dari kerja-kerja dinamis berproduksi di kawasan-kawasan industri dengan upah yang rendah dan tidak dilindungi hak-haknya secara layak, baik oleh pengusaha maupun pemerintah. Di tangan mereka, sistem pasar tenaga kerja yang fleksibel (LMF), yang semula dimaksudkan oleh pemilik modal untuk mematahkan kekuatan kolektif kaum buruh, justru dijadikan alat untuk membangun organisasi atau serikat-serikat di berbagai tingkatan: dari pabrik-pabrik, di kawasan-kawasan industri, di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional sampai ke level internasional.
Dengan demikian, penerapan Labour Market Flexibility (LMF), yang pada dasarnya merupakan wujud nyata dari dominasi sistem ekonomi neo-liberal di Indonesia , telah mendidik dan menuntun kaum buruh Indonesia untuk sampai pada satu kesimpulan: “menghadapi kekuatan neoliberalisme sebagai satu sistem ekonomi global, persatuan kaum buruh di seluruh dunia merupakan satu-satunya pilihan.”

Hidup Kaum Buruh!!!

feminisme mengatakan...

abdullah nur Al fitri/ 064564215
special_one@lesehan.cn

Secara geografis perlawanan buruh sudah menasional walaupun masih sporadis. Hal itu memperlihatkan bahwa kemiskinan itu telah merata secara nasional. Dengan kata lain aliansi secara nasional lebih dimungkinkan saat ini karena buruh sudah melihat permasalah agak hampir sama. Jadi isu naikkan upah dan lawan PHK adalah isu pokok yang bisa menyatukan buruh.

gersos mengatakan...

dwi lestari/ 064564011
dwi_tari@gawab.com

Buruh yang menderita, tidak berdaya dibawah tekanan para pengusaha serta pemerintahan yang represif, menekan semua upaya buruh untuk berorganisasi.
Partai tunggal mendominasi gerakan buruh, dan bukannya membela kepentingan buruh, tapi lebih merupakan alat pemerintah untuk menekan kaum buruh.

Itu mitos dari masa lalu indonesia.

Yang sekarang menjadi kenyataan, gerakan buruh menjadi brutal, semua keinginan buruh harus terpenuhi, jika tidak gerakan buruh melakukan sabotase kepada
industri dan kepada kepentingan nasional. Dan yang lebih parah lagi, untuk membela kepentingan golongannya, gerakan buruh memulai aksi membakar kota, mengganggu kepentingan masyarakat umum, merusak milik masyarakat, melakukan teror atas buruh-buruh lain, serta teror atas industri.

gersos mengatakan...

fifing yesiana/ 064564203

1. Bagaimana sejarah keberadaan serikat buruh di Indonesia
2. Dimana posisi serikat buruh (buruh) dalam hubungannya dengan negara?
3. Dimana posisi serikat buruh (buruh) dalam cengkraman neoliberalisme
4. bagaimana pola hubungan yang terbentuk antara ornop dan serikat buruh dalam pembangunan gerakan buruh pasca reformasi di Indonesia?
5. bagaimana strategi pembangunan gerakan buruh di masa mendatang?

youth06_movement.blogspot.com mengatakan...

alta musta/064564217
menurut bapak apakahge rakan yang dilakukan parah buruh dengan melakukan perlawanan-perlawanan apakah sampai sekarang mampu sejahtera?dan mengapa setiap masalah demo tidak banyak berpihak pada kaum tertindas

TaMiYa06 mengatakan...

agustina lestya n/064564008
tina_toooon008@yahoo.com


siang pak saya mau nanya, apakah gerakan sosial tentang buruh selalu menimbulkan sebuah pertentangan dengan pihak pemilik perusahaan?...pak sekarang inikan lagi jamannya unjuk rasa khususnya tentang permasalahan SKB 4 menteri yang ada di indonesia..menurut saya pemasalahan tentang peraturan ini merugikan para kaum buruh karena upah atau gaji yang diberikan oleh perusahaan tidak sama dengan tenaga yang dikeluarkan setiap harinya. saya harap dengan demo yang sekarang ini para kaum buruh lakukan bisa untuk mensejahterahkan tingkat kehidupan mereka setiap hari-harinya...


makasih ya pak...

youth06_movement.blogspot.com mengatakan...

Achmad fikih fadli / 064564030
Gerakan buruh terjadi akibat adanya hak-hak buruh yang terabaikan sehingga mereka menuntut agar dapat terpenuhi, seharusnya pemerintah segera menyelesaikan masalah ini agar tidak swemakin besar. kaum buruh sendiri merasa biaya yang mereka keluarkan untuk bertahan hidup tidak sebanding dengan yang mereka terima oleh karena itu mereka melakukan perlawanan

feminisme mengatakan...

KHUROTUL CHOFIFAH/064564218
Nasib buruh sama halnya dengan petani.Kesamaan tersebut dilihat dari para petani yang harus tunduk dan patuh pada kebijakan yang telah dibuat oleh kelas penguasa, hal tersebut sama dengan para buruh yang juga harus tunduk dan patuh pada kelas penguasa.Dari ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang dirasakan oleh kaum buruh maka menimbulkan gerakan buruh.Gerakan tersebut muncul karena bagi kaum buruh menginginkan suatu perubahan yang dapat merubah nasibnya.Buruh menginginkan agar mendapatkan hak sesuai dengan yang dilakukan jangan ada penindasan hak bagi kaum buruh.

Gerakan Pemuda 2006 mengatakan...

anne/064564010
pak, saya setuju dengan gerakan buruh..
soalnya,buruh emang di jadikan sapi perah ma orang - orang yang punya modal. kasian buruh, gaji gak seberapa tapi kerjanya...minta ampun ya pak...
gerakan buruh emang wajar kalo terjadi, mereka wajib bergerak kalo gak ada ke adilan buat mereka.
sebenarnya buruh punya kekuatan yang besar banget kalo mereka bersatu..mereka punya kesamaan perasaan yang harus di perjuangkan dan mereka tertekan karena itu...
udahlah pak.. makasih... banyak kurangnya ya...

Gerakan Pemuda 2006 mengatakan...

Petrisia Maharani/064564206
petris_maharani.com


Siang pak....?
gerakan buruh dilakukan karena buruh kurangnya diperhatikan oleh pemerintah. contohnya kaum marsinah yang membela kaum buruh dan akhirnya meninggal.karena kurangnya upah buruh tidak sesuai dengan pekerjaannya maka terjadi pemberontakan oleh kaum buruh. sebaiknya kaum bruh lebih diperhatikan.

makasih pak maga nilai ku bagus...

TaMiYa06 mengatakan...

arifiyanto/064564017


pergerakan buruh yang dilakukan sekarang mencerminkan kondisi ketidak mampuan pemerintah untuk menyikapi dengan adil. keputusan skb4 menteri dengan alasan untuk menjaga kestabilan ekonomi merupakan keputusandan yang lebih megutamakan kepentingan pengusaha. buruh boleh saja demokrasi dengan menunjukkan aspirasinya. namun dengan sikap lebih tenang untuk berpikir ulang bahwa jika emang perusahaan jatuh bangkrut maka kemana para buruh untuk mendapatkan pekerjaan lagi. jadi untuk demokrasi boleh saja tetapi jangan ditumpangi oleh kepentingan organisasi atau individu.

ekologi_blogspot mengatakan...

umimahmudah_unesa@yahoo.com

menurut saya gerakan buruh itu terjadi karena untuk memperjuangkan nilai lebih, seperti yang dijelaskan oleh Marx dalam teorinya. dalam masyarakat industri, apa yang diterima oleh buruh tidak sebanding dengan apa yang mereka kerjakan, sehingga muncullah gerakan-gerakan untuk memperjuangkan keadilannya tersebut. ketidakadilan ini hampir dirasakan oleh setiap buruh yang ada di Indonesia, terutama para buruh yang bekerja pada perusahaan asing yang ada di Indonesia, contohnya perusahaan "VILLA". di sini buruh dibayar sangat sedikit, padahal produk dari pabrik tersebut dijual sangat mahal di pasaran, baik di pasaran Indonesia maupun di pasaran luar Indonesia. hal ini merupakan suatu ketidakadilan bagi para buruh, namun ini jarang disadari oleh para buruh Indonesia, sehingga ketidakadilan ini pun terus berlanjut. oleh karena itu perlu juga dilakukan gerakan-gerakan untuk membela keadilan para buruh tersebut.
cayooo para buruh!

thanx....

ekologi_blogspot mengatakan...

evi nurdiana 064564016
evinurdiana_064564016@yahoo.com

Kejahatan besar rejim Orde Baru di bawah Suharto ,mengenai dibunuhnya gerakan buruh,dipangkasnya kekuatan buruh dari kehidupan politik nasional, ditangkapnya atau dibunuhnya secara besar-besaran para pemimpin dan kader serikat buruh dengan alasan bahwa mereka adalah penganut paham komunis tentunya tidak dibenarkan karena sangat membatasi ruang gerak seorang buruh yang notabene mereka juga warga negara Indonesia.
buruh memiliki hak untuk membela dirinya jika memang posisinya sekarang telah banyak dijajah oleh para pemilik modal dan jelas-jelas telah ditindas secara besar-besaran. jika petani saja bisa bergerak melawan dan memperjuangkan hak-haknya, mengapa kaum buruh tidak??
tidak selamanya kaum buruh berdemo dan membuat keonaran,gerakan kaum buruh hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa ada kelompok kelas bawah yang perlu diperhatikan nasib dan kesejahteraannya, jangan hanya diperas tenaganya..
jadi pada intinya saya sangat setuju dan tidak menyalahkan jika memang harus ada sebuah gerakan buruh baik di Indonesia maupun di dunia serta setuju jika ada 1 hari kebebasan bagi kelompok buruh yaitu yang disebut mayday pada tiap tahunnya....

transgender_file'06 mengatakan...

dila puspa j./06456404

saya setuju dengan perlawanan yang dilakukan oleh para kaum buruh untuk mendapatkan keadilan.sebenarnya tujuan mereka melakukan aksi demonstrasi adalah untuk menuntut hak mereka yang tidak diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.bayangkan saja rata-rata orang bekerja adalah 8 jam sehari.tapi ini tidak berlaku bagi kaum buruh. terkadang mereka bekerja sampai 12 jam sehari bahkan ada perusahaan yang mempekerjakan buruhnya sampai 18 jam sehari.tapi upah yang mereka terima tetap sama tanpa ada penambahan.apalagi saat ini sedang ramai diberitakan penolakan para buruh tentang keputusan pemerintah mengeluarkan skb4 menteri yang di satu pihak sangat menguntungkan para pengusaha dan pemilik modal.tentu saja sebagian besar buruh di indonesia merasa sangat dirugikan.seharusnya para pemilik modal memberikan kebijaksanaan dan kesejahteraan hidup yang sesuai dengan pengorbanan yang dilakukan oleh buruh.buruh memang kelompok kelas bawah yang dengan mudah diinjak oleh kelompok kelas atas.tapi harus disadari oleh para pemilik modal dan pengusaha jika tidak ada tenaga kerja seperti buruh, belum tentu perusahaan dapat berjalan dengan lancar apalagi sampai menghasilkan keuntungan yang besar.

Gerakan Pemuda 2006 mengatakan...

yulia (064564205)
menurut saya gerakan buruh pada umumnya merupakan manifesto politik seperti apa yang tertuangkan dari teori Marxian. Karl Marx menyatakan bahwa kehidupan buruh dapat lebih layak apabila buruh melakukan politik dengan tujuan memperbaiki kehidupan demi kesejahteraan dan untuk menghilangkan kesenjangan antar buruh dan majikan atau lebih dikenal dengan kaum proletar dan kaum borjuis. dengan hadirnya pemikiran Marx dan Engels diharapkan bahwa dalam kehidupan sosial tercipta dialektika yang seimbang yaitu penghapusan kelas, dimana buruh bukan mesin untuk dikuras segala tenaga dan pikirannya melainkan partner kerja untuk memperlancar produksi, walaupun pada realitanya teori Karl Marx akan berbeda-beda penerapannya, seperti di dunia ke-3 yang dimaksud proletariat adalah orang miskin...
Demikian sedikit komentar saya bahwa gerakan buruh akan terus berdialektika,dan buruh harus bisa berpolitik untuk kesejahteraan keluarga serta majikan (pemilik mesin prodiksi dan modal) untuk lebih memperhatikan nasib buruh....
bangkitlah buruh di seluruh dunia,,,,,,,
makasih pak,,,

Geramfile mengatakan...

DARUL KHOTIMAH /064564022

sekarangkan sudah banyak lembaga yang menaungi buruh tapi kenapa tuntutan yang diberikan oleh buruh masih banyak yang belum dipenuhi?
dan kenapa masih ada demo padahalkan sudah terlembaga?

Geramfile mengatakan...

anis wahyuningtyas /064564202

saya sependapat apa yang dilakukan oleh kaum buruh. apalagi dngan dikeluarkan Skb 4 Mentri, hal ini akan sangat memberatkan hidup mereka apalagi pada jaman seperti sekarang yang perekonomian serba sulit.. saya dukung mreka 100%..

knp juga Pak saat ini pemerintah tidak mendukung rakyat kecil??

padhal merekalah ujung tombak negeri ini??? meskipun peran para pengusaha sangat besar dalam adanya lapangan pekerjaan.

sekian terimakasih pak!!

transgender_file'06 mengatakan...

Hestya/064564207

Sore pak pa kbr?
Klo saya bicara masalah buruh yg ada di otak saya adalah seseorg yg tdk mendapatkan kesejahteraan hidup. Mereka krj selama berjam-jam tp mendapatkan upah yg minim. untuk menyampaikan uneg-uneg mrk biasanya mrk tempuh dgn jln berdemo. tp tetep aja hal itu tdk merubah hidup mereka. Tapi klo kita lihat lagi dari background pend mrk upah segitu itu di blg memang ud pantas sech pak. Rata-rata kan mrk lulusan SMA doank. Zaman skg ijazah SMA buat mencari krjaan plg banter yaaaaaa menjadi buruh itu pak.

Thx yaaaaa pak TUHAN MEMBERKATI, AMIIIIIIIN......

UniFakta mengatakan...

DJ (DANANG JAYA)/ 064564209

Tragis memang pak dalam masa reformasi ini indonesia banyak ditekankan berbagai banyak hal dari yang benccana alam, sampe yang hampir menuju ke krisis ekonomi kedua..32 tahun negara kita seakan diam dan membisu dibawah kekuasaan Jendral Soeharto yang Bisa dibilang presiden Biadab.. Pada masa Orde Baru pun tidak ada peringatan May Day (hari buruh 1 Mei), itu bisa dibilang karena kekuasaan yang diktator,yang saya herankan kenapa buruh dulunya tidak berani memberontak / demo seperti sekarang ini.(reformasi). Tlonglah jangan selalu menyalahkan pemerintahan sekarang sebenarnya hal ini dikarenakan pemerintahan pada zaman soeharto yang terselubung padahal sebenarnya banyak ketidakadilan di sana..Saya heran kenapa respon orang2 indonesia itu banyk yang telat, kenapa tidak dari dulu demo itu di jalankan pada penerintaahan soeharto.. Kenapa pada saat itu para buruh menjadi pengecut takut pada kekuasaan soeharto... ketimpangan ekonomi kita membuat banyak perusahaan yang gulung tikar atau alias bangkrut sehingga banyak buruh yang tidak digaji atau tidak mendapat haknya.. harusnya para buruh juga harus menyalahkan pemerintahan soeharto kenapa tidak ada yang berani..yang membuat Indonesia begini kan pemerintahannya..ekonomi menjadi kacau balau, para buruh pun akhirnya tidak digaji...yang saya harapkan agar buruh menyadari bahwa ni bukan kesalahan pemerintah sekarang tapi adalah karena pemerintahan yang dulu sehingg membuat rakyat buruh semakin miskin...Trims begitu ja pak Dewo

SInta Blog mengatakan...

Sinta_01016@yahoo.co.id
Mengapoa kalngan para burug sering diasumsikan sebagai kalangan sebagi sumber kerusuhan, dan mengapa tindakn buruh tersebut selali diwarnai demonstrasi ?