Senin, 27 Oktober 2008
Pertemuan ke-9 Gerakan Petani
Selasa, 14 Oktober 2008
Pertemuan ke-8 Ujian Tengah Semester
- Batas Terakhir tanggal 22 Oktober 2008, pukul 12.00 setiap kelompok harus menerbitkan blogger yang berisi proposal ringkas penelitian. Daftar alamat blogger harus diserahkan pada Pembina MK (FX Sri Sadewo) paling lambat tanggal 21 Oktober 2008;
- Tanggal 1 Nopember 2008, masing-masing kelompok menyerahkan catatan lapangan dan laporan sementara dari penelitiannya ke FX Sri Sadewo, dan menampilkan dalam bloggernya;
- Tanggal 1-7 Nopember 2008 dua kelompok yang menjadi pembahas memberikan komentar atas temuan awal. Kelompok penyaji memberikan tanggapan. Masing-masing dilakukan secara individual;
- 14 Nopember 2008 masing-masing kelompok menyerahkan laporan akhir pada FX Sri Sadewo dan menampilkan dalam blogger.
- 15-25 Nopember 2008 kelompok pembahas memberikan komentar dan kelompok penyaji memberikan penilaian. Masing-masing dilakukan secara individual;
- Tanggal 26 Nopember 2008 masing-masing kelompok pembahas menyerahkan penilaian atas tanggapan dari kelompok penyaji. Kelompok penyaji memberikan penilaian atas komentar dari kelompok pembahas.
Setiap keterlambatan dari jadwal ini akan memperoleh sanksi, pengurangan point 10% per hari untuk anggota kelompok dan 15% untuk ketua kelompok.
Selamat Bekerja.
Selasa, 07 Oktober 2008
Pertemuan ke-7 Pandangan Gidden terhadap Gerakan Sosial
Senin, 06 Oktober 2008
Pertemuan ke-6 Gerakan Sosial dalam Perspektif Pertukaran
Sebenarnya sangat sederhana sekali memahami perspektif ini. Sama halnya gejala alam, sesuatu itu adalah proses aksi dan reaksi. Bila ada aksi, maka ada reaksi. Begitu pula dengan gerakan sosial, kondisi-kondisi di luar individu dan komunitas yang dirasakan sama akan menimbulkan reaksi dengan membentuk gerakan sosial. Namun demikian, kondisi-kondisi itu tidak serta merta menghasilkan gerakan sosial. Ketidaksetaraan, ketidakadilan dan masalah-masalah sosial itu harus diperpektifkan secara sama oleh individu dan masyarakat. Bila tidak, maka tidak terjadi gerakan sosial. Demikian pula, kondisi-kondisi yang mendukung atau menolak terjadinya reaksi harus pula diperspektifkan secara sama pula.
Persoalan tidak semudah itu. Oleh karena itu, Eric Hoffer (1988) menunjukkan bahwa gerakan sosial itu harus ditunjang oleh (1) kelompok tersingkir dari kehidupan, antara lain kaum miskin (orang miskin baru, orang hina papa, orang miskin merdeka, orang miskin yang kreatif dan orang miskin yang bersatu), (2) orang canggung, (3) orang yang mementingkan diri sendiri, (4) orang yang berambisi, (5) kelompok minoritas, (6) orang bosan, dan (7) orang berdosa yang akan melakukan sebagai bagian dari penebusan atas dosanya. Hal itu kemudian ditambah dengan unsur pengorbanan diri dan unsur pemersatu. Hal itu tidak cukup bila tidak ada manusia bijak, manusia fanatik dan manusia bertindak. Gerakan sosial dipelopori oleh manusia bijak, diwujudkan oleh manusia fanatik dan dipersatukan oleh manusia bertindak. Manusia bijak akan memberikan pengetahuan yang menjadi dasar ideologi suatu gerakan, manusia fanatik meyakini dan melaksanakan ideologi dan manusia bertindak menghimpun dan mengarahkan gerakan sosial.
Untuk kasus perjuangan kemerdekaan di Indonesia, coba perhatikan peranan masing-masing tokoh ini, mulai dari HOS Cokroaminoto, Tan Malaka, Sukarno, Muhamad Hatta, hingga Bung Tomo di Surabaya, dan seterusnya!